love.love.nutrition

love.love.nutrition
love.food.love.nutrition.love.life^^

Kamis, 03 November 2011

Pengaturan diet untuk penyakit batu ginjal kalsium..


Apa sihh batu ginjal kalsium??
Menurut Corwin (2000) batu (kalkulus) ginjal mengacu kepada batu yang terdapat dimana saja di saluran kemih. Batu paling sering ialah yang tersusun dari kristal-kristal kalsium. Penyebab yang jarang ditemukan adalah sturvit atau magnesium, amonium, asam urat, atau kombinasi bahan-bahan ini. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolithiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
Gejalanyaa apa?
Batu di ginjal itu sendiri mungkin asimtomatik (tidak menimbulkan gejala), kecuali apabila batu tersebut menyebabkan obstruksi atau timbul infeksi. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Nyeri sering bersifat kolik (ritmik), terutama apabila batu terletak di ureter atau di bawahnya. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Lokasi nyeri akan bergantung pada letak batu (Corwin 2000) 
Patofisiologii?
Batu yang menumpuk selama bertahun-tahun akan menutup jalan menuju ureter. Apabila tekstur dari batu yang bertanduk-tanduk, dan sebagian tanduknya lepas maka batu kecil yang merupakan serpihan batu tersebut masuk ke dalam ureter sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat di ureter (kolik ureter). Rasa nyeri semakin hebat apabila batu memaksa masuk ke kandung kemih (vesica urinaria). Pada saat batu sudah mencapai kandung kemih, rasa nyeri (kolik) hilang namun timbul rasa tidak puas pada saat berkemih karena batu menyumbat pada bagian pangkal dari uretra. Batu kalsium yang biasanya terbentuk bersama oksalat atau fosfat, sering menyertai keadaan-keadaan yang menyebabkan resorpsi tulang, termasuk imobilisasi dan penyakit ginjal, bahkan dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal) (Corwin 2000).
Pengaturan diet dan anjuran gizi tuk penyakit batu ginjal kalsium?
Peningkatan asupan cairan dapat meningkatkan  aliran urin sebagai usaha untuk mendorong batu. Asupan cairan dalam jumlah besar pada orang-orang yang rentan mengalami batu ginjal dapat mencegah pembentukan batu (Corwin 2000). Almatsier (2004) menyebutkan bahwa asupan cairan yang tinggi (2,5-3 liter/hari) dapat menghasilkan paling kurang 2 liter urin/hari, dapat mencegah terbentuknya berbagai jenis batu ginjal. Kebutuhan cairan bertambah bertambah dengan adanya kenaikan suhu pada lingkungan dan peningkatan aktivitas. Separo cairan hendaknya adalah air putih.
Menurut Almatsier (2004) faktor resiko batu kalsium yaitu hiperkalsiuria dibagi menjadi dua kelompok. Hiperkalsiuria tipe I tidak tergantung pada diet (kalsium dalam urin tidak tergantung pada asupan kalsium) dan tipe II yang tergantung pada diet (kalsium urin tinggi, jika asupan kalsium tinggi). Hiperkalsuria tipe I dianjurkan mengkonsumsi kalsium adekuat tapi tidak berlebihan. Hiperkalsiuria tipe II dianjurkan mengontrol asupan kalsium dalam batas-batas normal, yaitu 500-800 mg untuk laki-laki dan 500-600 mg untuk perempuan. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan keseimbangan kalsium negatif dan meningkatkan absorbsi oksalat, sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu. Namun, seperti yang disebutkan oleh Corwin (2000) bahwa perlu dilakukan pengurangan asupan bahan-bahan pembentuk batu kalsium dari makanan. Menurut Almatsier (2004) asupan asam oksalat dalam makanan hendaknya dibatasi. Bahan makanan yang dibatasi, adalah sebagai berikut.
Sumber kalsium:        
·         susu dan keju serta makanan yang dibuat dari susu
·         teri dan ikan yang dimakan dengan tulang
Sumber oksalat :
·         makanan yang dapat meningkatkan ekskresi oksalat melalui ginjal yaitu kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacang-kacangan, teh dan cokelat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar